Pendidikan riset anak yang diterapkan di Sekolah Genius menjadi sarana nyata dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, lewat proyek penelitian sederhana, siswa belajar bekerja sama sesuai semangat gotong royong (sila ke-3). Mereka juga mengasah empati dan nilai kemanusiaan (sila ke-2) ketika hasil riset diarahkan untuk memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Dengan begitu, pendidikan riset bukan hanya melatih berpikir kritis, tetapi juga membentuk karakter berjiwa Pancasila.

Semangat demokrasi (sila ke-4) hadir dalam setiap diskusi kelas, dimana siswa berani menyampaikan ide, mendengarkan pendapat teman, serta belajar mengambil keputusan bersama. Melalui presentasi riset, anak-anak Sekolah Genius tumbuh sebagai pemimpin kecil yang bijak dan menghargai perbedaan. Inilah bukti bahwa penerapan nilai Pancasila di sekolah dapat diwujudkan lewat pembelajaran yang menyenangkan dan penuh makna.

Lebih jauh lagi, kecintaan pada tanah air (sila ke-1 dan ke-3) diwujudkan dalam tema riset yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Anak-anak meneliti cara hemat energi, menjaga kebersihan lingkungan, hingga inovasi sederhana untuk mengolah sampah. Dari riset tersebut, siswa belajar bahwa Hari Kesaktian Pancasila 2025 bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga semangat nyata untuk berkarya demi bangsa dan lingkungan.

Dengan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Sekolah Genius berkomitmen melahirkan generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Melalui pendidikan riset anak yang terintegrasi dengan nilai-nilai Pancasila, siswa bukan hanya memahami ilmu pengetahuan, tetapi juga belajar menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup sehari-hari. Inilah langkah nyata menuju Indonesia yang lebih maju, bermartabat, dan berdaya saing di masa depan. (Did)