Sains di Balik Roti Hangat
Tangerang (18/11/25) — Roti bukan sembarang roti. Dari makanan sederhana inilah siswa dan siswi Sekolah Genius belajar memahami konsep ilmiah di balik proses fermentasi. Pada kegiatan SAS Biologi yang berlangsung Senin, 17 November 2025 di Laboratorium Riset Sekolah Genius, siswa kelas 10B dan 10C ditantang membuat berbagai produk makanan berbasis fermentasi sebagai tugas akhir semester mereka. Tantangan ini bertujuan mempertemukan teori biologi dengan praktik langsung yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sejak kegiatan dimulai, laboratorium dipenuhi dengan antusiasme. Para siswa datang dengan daftar bahan yang telah mereka riset sebelumnya: ragi, tape, susu, santan, serta bahan tambahan yang dapat mendukung proses fermentasi. Mereka bukan sekadar mengikuti langkah memasak, tetapi juga menelusuri proses biologis yang terjadi di balik perubahan tekstur, aroma, hingga cita rasa. Pembelajaran pun berubah menjadi pengalaman interaktif yang kaya akan eksplorasi.
Dengan penuh semangat, setiap kelompok mulai mengolah bahan-bahan tersebut menjadi produk fermentasi. Dari roti, roll tape, tape dari ubi jalar, yogurt, keju, nata de coco, hingga tape schotel, berbagai aroma lezat mulai memenuhi ruangan. Meski demikian, tidak semua proses berjalan mulus. Ada adonan yang tak kunjung mengembang, yogurt yang gagal mengental, atau tape yang belum mencapai kematangan ideal. Setiap kendala menjadi kesempatan belajar yang berharga.
Justru dari proses panjang itulah nilai utama kegiatan ini terlihat jelas. Para siswa belajar untuk sabar, teliti, dan tidak mudah menyerah. Mereka menyadari bahwa fermentasi adalah perjalanan ilmiah yang memerlukan waktu, observasi, dan ketepatan. Setiap percobaan ulang membuat mereka semakin paham bahwa biologi tidak hanya ada dalam buku, tetapi juga dalam setiap perubahan kecil yang mereka amati di depan mata.
Pada akhir kegiatan, produk-produk fermentasi yang telah berhasil dibuat disajikan dengan bangga oleh masing-masing kelompok. Kualitas rasa dan kreativitas mereka menjadi bukti bahwa pembelajaran berbasis praktik membuat ilmu lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan. SAS Biologi kali ini bukan sekadar tugas akhir semester—melainkan pengalaman belajar mendalam yang menumbuhkan rasa ingin tahu, ketekunan, dan semangat riset pada siswa Sekolah Genius. (dids)